Belajar menulis seperti belajar naik sepeda. Salah satu tahap “belajar naik sepeda” yang sering saya terima adalah membiasakan menggunakan kalimat pendek. Kalimat pendek akan lebih mudah dipahami, lebih membuat orang nggak perlu membaca berkali-kali.

Tip untuk membuat kalimat pendek adalah sabar. Sabar menyampaikan pesan dalam satu kalimat. Ketika memang sudah bisa dipenggal, maka penggal saja.

Sebagai contoh, ada satu kalimat panjang berikut….

Konsumsi dalam negeri yang meningkat berpotensi menggerakkan investasi yang lebih besar, serta meningkatkan jumlah lapangan kerja, yang bila ditambahkan dengan ketersediaan kredit yang meningkat, pertumbuhan penghasilan yang kuat, dan lingkungan investasi yang sehat, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga dua kali lipat selama lima tahun ke depan.

Butuh waktu yang panjang untuk memahami maksud kalimat di atas. Maka, paragraf berikut ini bisa menjadi solusi.

Konsumsi dalam negeri yang meningkat berpotensi meggerakkan investasi yang lebih besar. Dengan demikian, lapangan kerja pun dapat meningkat. Bila diperkuat dengan ketersediaan kredit yang meningkat, pertumbuhan penghasilan yang kokoh, dan lingkungan investasi yang sehat, maka pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dua kali lipat hingga lima tahun mendatang.

Sebagai catatan, kadang kala kalimat panjang memang diperlukan untuk mempercantik tulisan. Untuk tahu sense kapan kalimat panjang perlu dimasukkan, caranya adalah dengan sering-sering membaca referesensi tulisan indah. Lama-kelamaam, sense tersebut akan muncul kok.

Semoga membantu buat bikin dokumen hari ini yah!

– The Toilet Post