Saya sekarang sedang mengunjungi Bukittinggi, Sumatera Barat. Untuk mempermudah jalan-jalan, saya dan teman-teman menggunakan jasa bang Sonny untuk mengantar berkeliling kota.
Saya ingin cerita sedikit soal si Abang ini. Untuk membantu membayangkan, secara fisik bang Sonny tingginya sekitar 175 cm dengan tubuh ideal. Kulitnya gelap. Wajahnya agak persegi dengan jenggot di dagu. Matanya tajam dan agak merah.
Saat melewati Embun pagi (kawasan di atas Danau Maninjau yang sangat indah dan menyejukkan hati seperti embun), bang Sonny memperlambat jalan. Lalu, dia menyapa bapak-bapak tua yang sedang berjalan kaki di pinggir.
Saya perhatikan, ini bukan kali pertama dia menyapa orang ketika kami berkeliling. Saat kami ada di kawasan Bukittinggi, dia juga sering tampak ngobrol atau sekadar menyapa beberapa orang. Awalnya, saya pikir dia memang kenal dengan orang-orang itu karena memang si bang Sonny sering mengantar tamu ke Bukittinggi. Namun, ketika sampai ke kawasan Embun Pagi dan dia menyapa si bapak tua tersebut, saya pun bertanya, “Abang kenal sama bapak itu?”
Dia menjawab, “Nggak… Kan nggak ada ruginya,” bang Sonny menjeda kalimat, “Biar senang orang, Bang,” lanjutnya.
Kapan yah terakhir kali kita nyapa orang nggak dikenal dengan tujuan membuat orang itu senang? 🙂
– The Toilet Post
Pingback: Sawah Menguning di Antara Tebing Lembah Harau | Food & Travel