Travel / What to do

Oh, Ternate

Suara pramugari yang lembut membangunkan saya, memberitahukan bahwa pagi itu kami sudah tiba di Bandar Udara Sultan Babullah Ternate. Ketika mata saya bertemu dengan jendela pesawat, ini yang saya lihat: pulau kecil  serbahijau yang lokasinya tampak dipenuhi gunung berapi, awan-awan terlihat di atasnya, sementara di bagian bawah kelihatan air laut yang biru sampai ke pantai. Bahkan dari pesawat, pantai itu terlihat jernih sekali. Oh, Ternate indah sekali 🙂

IMG_4792

Ternate dari atas, lubang besar hijau itu adalah Danau Tolire

Kepergian saya ke Ternate kala itu hanya untuk mampir, sebelum kemudian melanjutkan penerbangan ke Halmahera, pula yang lebih besar dengan bentuk huruf k, di dekat Sulawesi (yang juga berbentuk k). Tapi, saya beruntung karena sepulang dari business trip ke Halmahera, saya bisa menghabiskan sedikit waktu akhir pekan di Ternate dan Tobelo.

Di tulisan kali ini, saya akan cerita tempat yang wajib dikunjungi di Ternate.

IMG_8068

Sulamadaha dengan warna yang super-indah

Pantai Sulamadaha

Pantai ini terkenal unik karena airnya yang hijau kebiruan dan bisa dipakai becermin. Pantai ini menghadap ke Bukit Hiri yang hijau. Oleh karena itu, pemandangannya menjadi berbeda dengan pantai lain yang biasanya didonimasi pohon kelapa. Kalau ingin berkeliling, di sana ada perahu yang bisa disewa.

Di sekitar pantai ini, saya nggak melihat banyak terumbu karang. Tapi, ada cukup banyak ikan. Dan ikan-ikan itu bisa dinikmati dari atas permukaan karena air yang begitu jernihnya.

Ketika perjalanan ke mari, siapkan air mineral dalam botol karena perjalanan menuju area dalam foto cukup menguras energi. Ada di ujung jalan kecil dengan kontur yang naik turun.

IMG_4773

Pulau Hiri dan Tidore di pagi hari menjadi latar belakang Danau Laguna

Danau Laguna

Danau ini bukan lokasi yang ramai dijadikan objek wisata. Justru karena itulah saya menyarankan untuk ke sini. Waktu yang tepat adalah pagi hari saat matahari sudah mulai naik. Pemandangannya indah dan suasana di sana sangat tenang.

Tempat ini cocok untuk dijadikan lokasi duduk santai sambil membaca buku, selain tentunya memotret Danau Laguna dengan pemandangan Pulau Tidore di belakang sana. Damai.

20130714_134246

Teman saya Amalia berpose entah apa di pinggir Danau Tolire yang menyimpan banyak cerita mistis

Danau Tolire

Ada dua Danau Tolire: Tolire Besar dan Kecil. Ukuran Tolire yang utama jauh lebih besar daripada Laguna, bentuknya cekung seperti wajan raksasa. Orang kebanyakan datang ke sini, dibanding Tolire Kecil. Pemandangan yang serbahijau membuat saya betah duduk berlama di kursi yang tersedia di sekitar danau. Apalagi di atas bangku itu ada pepohonan yang rindang plus angin semilir.

Menurut legenda, Danau Tolire dulunya adalah sebuah kampung. Suatu hari, Sang Pencipta marah karena ada seorang Bapak yang menghamili anak gadisnya. Lalu, tanah di kampung tersebut anjlok. Lokasi Danau Tolire Besar dipercaya sebagai tempat si Bapak, sementara Danau Tolire Kecil dipercaya sebagai tempat si Anak. Baca cerita mistis lain Danau Tolire di wikipedia.

20131112-005232.jpg

Pulau Tidore, pemandangan menenangkan dari Floridas Cafe

Duduk di Floridas Café

Coba cek uang kertas Rp 1.000 yang kamu punya. Di situ akan terlihat gambar Pulau Maitara dan Tidore. Gambar kedua pulau tersebut bisa dinikmati secara langsung dari Ternate. Salah satu lokasi yang paling banyak dikenal adalah dari Floridas Café.

Lokasi Floridas sangat strategis sehingga bisa langsung menampakkan kedua pulau tersebut dengan jelas. Tinggal duduk saja di teras depan restoran sambil memesan secangkir kopi saat sore hari. Indah sekali. Sayang ketika ke sana, Maitara sedang tertutup awan. Namun, pemandangannya tetap menyenangkan dan menenangkan.

IMG_4746

Saya di Benteng Kalamata yang dibangun tahun 1540-an oleh Antonio Pogaveta dari Portugis. – Foto: Amalia Belmika

Berpetualang dari Benteng ke Benteng

Berkat kekayaan rempah-rempahnya, terutama cengkeh, Ternate termasuk daerah yang dicintai penjajah, baik dari Portugis maupun Belanda. Oleh karena itu, kota ini memiliki banyak benteng. Kita juga bisa mampir ke beberapa di antaranya untuk melihat kekokohan benteng-benteng tersebut. Kini ada delapan benteng yang masih bertahan di Ternate, yaitu Tolukko, Kalamata, Kastela, Oranje, Kota Janji, Bebe, Kota Naka, dan Takome.

Akomodasi

  • Ada banyak hotel dengan harga terjangkau di Ternate, tentunya dengan fasilitas seadanya. Ketika di sana, saya menginap di Archie Hotel dengan harga sekitar Rp 250 ribu semalam. Kalau ingin menginap di hotel berbintang, ada juga Amara Bela International Hotel.
  • Untuk bepergian di dalam kota, ada dua cara: dengan ojek atau menyewa mobil. Untuk mobil, semoga beruntung mendapatkan supir yang bersemangat. Ada juga driver yang agak kurang reliable dan nggak mau mengantar tamu ke lokasi tertentu karena kondisi jalanan agak sulit. Rekomendasi saya adalah hubungi Pak Eppy di nomor +6281320007761 atau +62921 3122040. Sangat baik dan bikin happy.

Kalau ada yang ingin ditanyakan, silakan tinggalkan komentar 🙂

Cerita terkait:

17 thoughts on “Oh, Ternate

  1. Pingback: Bucket List: Maluku | Travel & Food

  2. tgl 25 mei saya akan berkunjung ke ternate untuk ke 2 kalinya…
    jadi semangat ingin ketempat danau laguna…karna waktu kedatangan yang pertama belum sempat kesana 🙂

Leave a Reply to Casual Hopper Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s