Belajar Berburu Keju, Belajar Berubah
Buku ini sangat tipis, hanya 95 halaman, belum terpotong halaman-halaman terima kasih dan lain-lain. Cara berceritanya pun sangat ringan, seperti dongeng yang sering dikisahkan ketika kita masih kecil dulu. Sehingga membacanya pun nggak butuh waktu yang terlalu lama. Sekali duduk di perjalanan ke airport Cengkareng, penerbangan ke Surabaya, buku ini sudah tuntas terbaca. Tapi, jangan salah duga. Meski ringan, Who Moved My Cheese? membawa misi besar: menyadarkan orang bahwa selalu berubah adalah penting.
Dikisahkan oleh Kenneth Blanchard terdapat empat karakter yang hidup bersama dalam Maze. Dua adalah tikus bernama Sniff dan Scurry, dua lagi adalah manusia mungil seukuran tikus bernama Hem dan Haw. Mereka berempat adalah pencinta keju dan setiap hari selalu mencari makanan ini di Maze. Suatu hari, keju bertumpuk di lokasi yang biasa mereka datangi raib. Reaksi dari masing-masing karakter tersebut berbeda, dan dari masing-masing reaksi itulah akhirnya kita belajar mengenai fabel ciptaan Kenneth.
Who Moved My Cheese? menyadarkan betapa selama ini kita selalu diam berada di zona aman dan nggak memperhatikan sekitar. Lalu, begitu keadaan menunjukkan perubahan, kita nggak peka. Begitu perubahan benar-benar datang, baru kita kelimpungan. Buku ini juga mengajarkan bahwa mungkin kita nggak perlu menunggu seseorang memindahkan “keju” kita lebih dulu. Kalau perlu, kita yang memaksa diri untuk memindahkan “keju” ke tempat baru, agar terus dinamis.
Buku ini sudah banyak dibaca dan dijadikan acuan mulai dalam berbisnis hingga rumah tangga. Sangat recommended untuk dibaca berulang-ulang. (*)
Judul: Who Moved My Cheese?
Penulis: Kenneth Blanchard
Tahun: 1998
Halaman: 95
Bahasa: Inggris
Menemani saya traveling ke: Surabaya
Bisa beli di: Kindle
– The Toilet Post