Mampir ke meja Fara, seorang teman kantor, memang (nyaris) selalu menguntungkan. Kalau biasanya saya datang untuk mendapat asupan makanan, maka siang itu berbeda. Saya mampir ke sana untuk basa-basi mengajaknya jalan-jalan ke Pulau Komodo. Tapi, Fara justru mem-forward sebuah email open trip untuk perjalanan ke Misool, Raja Ampat.
Tidak lama setelahnya, keputusan pun dibuat. Perjalanan ke Pulau Komodo dibatalkan, dan saya bergabung dengan Fara ke Misool, Raja Ampat. Keputusan yang tidak pernah saya sesali. Foto-foto ini semoga menjelaskan alasannya:
Yapap. Kawasan ini kami sebut sebagai zona Ya Ampun, karena saat melewatinya, entah berapa banyak “Ya Ampun” yang diucapkan seisi boat.
Lemakana, tempat kami pertama berhenti di Misool. Ada karang yang seolah menjadi gerbang menuju “kolam” indah itu. Hanya ada grup kami di sana, sedaaappp…
Masih dari Le Makana. Setelah terombang-ambing dalam ketidakpastian perjalanan ke Misool selama lima jam, gaya dikit boleh lah yah…
Namanya Pulau Gamfi. Di sini, kami makan siang, lalu memanjat karang untuk melihat pemandangan pulau mini ini dari atas.
Jangan lupa untuk bangun lebih awal demi melihat matahari terbit di Misool. Foto ini diambil dari pelabuhan tradisional di Desa Harapan Jaya.
Batu-batu karang besar yang seolah mengambang, sementara kami berenang-renang di bawahnya.
Pemandangan harian yang mengantar kami bepergian, setiap hari, ke manapun di sekitaran Misool.
Walau tidak mengecewakan, untuk snorkeling, Misool mungkin masih di bawah Kepulauan Komodo dengan terumbu karangnya yang masih terjaga dan penuh warna. Namun, kalau diving, katanya Misool punya pemandangan spektakuler. Sayangnya, saya belum sempat mencoba diving di sana.
Sepasang clown fish sedang menonton saya yang sedang menonton mereka. Later on baru saya tahu bahwa sebenarnya ini adalah pose menakut-nakuti, menyuruh saya pergi. Oops, sorry Mama Nimo.
Masih banyak sisi lain Misool yang akan saya share di The Toilet Post. Ikutin terus yah! 🙂 Plus, kalau ada pertanyaan mengenai trip ini, silakan mengirimkan via kolom komentar di bawah dan saya akan berusaha menjawab sesegera mungkin.
Catatan dan Tips
- Perjalanan ke Misool tidak sepopuler ke Wayag, kawasan Raja Ampat lainnya. Tidak ada transportasi umum yang bisa ditumpangi. Kita harus menyewa boat, sehingga akan sangat mahal kalau tidak kolektif. Boat ini pun harus disewa sepanjang perjalanan di sana karena setiap hari, ia lah yang menjadi alat transportasi kita
- Untuk penginapan, kita bisa memilih tinggal di rumah penduduk di Desa Harapan Jaya, di Harfat Jaya Homestay, atau bila bujet Anda unlimited bisa ke Misool Eco Resort. Penginapan dapat meng-cover makanan Anda sepanjang perjalanan
- Bila ingin lebih mudah, bisa ikut open trip dengan harga miring yang diadakan oleh @WisataRajaAmpat dan @Tukang_Jalan. Cek Twitter mereka untuk melihat email dan nomor telepon yang dapat dihubungi
- Untuk bisa mendapatkan tiket pesawat murah, salah satu triknya adalah dengan memesan tiket secara terpisah jauh-jauh hari. Sebab, Air Asia melakukan perjalanan ke Makassar, bila sedang promosi maka mungkin akan mendapat harga lebih miring. Baru kemarin cari tiket terpisah ke Sorong. Beberapa orang menyebutkan, cara ini bisa cukup menghemat
- Untuk menghemat hotel, maka pastikan tiba di Sorong pagi-pagi hari, sehingga bisa langsung menuju pelabuhan untuk pergi ke Misool. Ketika pulang, sebaiknya siapkan menginap semalam di Sorong supaya jadwal terbang tidak terganggu bila ada gangguan perjalanan di laut
- Perjalanan boat ke Misool cukup lama dan banyak guncangan. Sejumlah penumpang mungkin mengalami mabuk laut, sehingga perlu menyiapkan diri dengan permen mint dan perlengkapan lainnya 🙂
– The Toilet Post
Photos: Aziz Hasibuan
Hai Aziz,
Rencananya bulan oktober mau kesana neh, boleh dong dikasi tau berapa biaya kalo nyewa boat ke Misool dan minta no hpnya yang sewain boat kalo boleh.
Atau kalo ada transportasi umum bisa di infokan setiap hari apa aja berangkatnya dan berapa biayanya?
Thanks ya.
Cheers,
Siscaria
Hi Siscaria,
Coba kontak twitter @wisatarajaampat. Di sana juga ada kontak handphonenya. Kalau ada kesulitan, feel free to let me know.
Aku uda whatsapp itu wisata raja ampat dan kirim email juga, cuman pengennya kesana tuh sebisa mungkin tanpa beli paket 😀
Jadi lagi ngumpulin info sebanyak2nya atau boleh disharing kah itinerarynya?
Berapa biaya kesana kemaren?
Saya pergi dengan open trip itu karena kalau ke Misool cukup ribet untuk mengatur semua sendiri. Biaya totalnya termasuk tiket dari Jakarta sekitar Rp 10 juta.
oh ikutan trip bareng toh, ok deh kalo gitu. Thanks ya buat infonya.
Pingback: Magical Misool | Travel & Food