Malam itu adalah malam terakhir kami menginap di Misool. Dwi dan Moori, dua orang yang meng-arrange trip ini, mengajak semua peserta trip untuk berkumpul di dermaga. Dengan atap langit Misool yang saat itu sedang berawan, kami duduk melingkar untuk satu persatu menceritakan bagaimana perasaan kami ikut di trip ini.
Satu per satu dari kami mulai bercerita, semua memuji keindahan Misool. Seorang teman, Emil, memberi komentar yang masih saya ingat dan amini: Trip ini magical.

Misool ketika sedang tidak berawan. Langitnya penuh bintang. Duduk di dermaga sambil melihat ke atas langit: so fancy.
Bukan berlebihan untuk menyebut Misool sebagai tempat yang seperti dunia mimpi. Selain perairannya yang dahsyat, kawasan ini juga punya danau yang di dalamnya hidup ubur-ubur tidak menyengat, lalu Goa Keramat yang disebut-sebut sebagai tempat Kerajaan Misool, lukisan-lukisan purba di dinding batu karang, hingga pemandangan dahsyat dari atas Bukit Harfat.
Di tulisan kali ini, saya ingin berbagai sejumlah foto mengapa trip ke Misool ini magical…
Dulunya saya berpikir bahwa danau ubur-ubur hanya ada di Kakaban, Kalimantan Timur dan Palau. Sampai akhirnya saya tiba di Misool dan ternyata di sana ada LIMA danau dengan ubur-ubur tidak bersengat. Tapi, hanya ada dua yang bisa didatangi. Untuk menuju ke sini tidak mudah, karena kita harus mendaki karang yang terjal. (Jangan lupa membawa sandal gunung yang tepat ketika pergi ke danau ubur-ubur. Jadi, kaki tetap terlindungi.) Saya hampir patah semangat melihat karang yang menanjak, tapi akhirnya berhasil sampai juga. Dan, semuanya dibayar tuntas begitu tiba di danau.
Berbeda dengan Kakaban yang sudah ramai dikunjungi turis, danau ubur-ubur di Misool masih sangat sepi. Ketika ke sana, hanya grup kami yang sedang bermain di air. Ubur-uburnya masih banyak sekali, hingga ketika dari atas karang, kita bisa melihat mereka sedang bergerombol di bawah air. Berikut ini adalah video buatan salah seorang teman saya, Agus Tampubolon.
Selain danau ubur-ubur, tempat yang tidak kalah wow adalah Goa Keramat.
Goa Keramat dipercaya oleh masyarakat Misool sebagai tempat hidup anggota Kerajaan Misool (salah satu dari empat kerajaan di Raja Ampat). Ketika masuk ke dalamnya, kita akan bisa melihat arsitektur goa yang dahsyat. Stalakmit dan stalaktitnya sangat panjang, beberapa menyambung. Langit goa pun sangat tinggi.
Di dekat gerbang masuk, kita akan bisa melihat satu stalaktit tinggi yang dipercaya sebagai singgasana raja. Guide lokal yang menemani kami menyebut bahwa di bagian dekat langit-langit goa terdapat ruang-ruang yang terhubung. Di sanalah keluarga kerajaan tinggal.
Pada bagian ujung goa, kita akan kembali bertemu gerbang yang sangat besar. Gerbang ini menghubungkan dengan taman belakang dan danau air tawar. Danau ini dipecaya sebagai tempat pemandian anggota kerajaan.

Bagian dalam Goa Keramat dengan air yang superjernih. Kami mengarungi bagian dalam goa dengan menggunakan pelampung.
Saat keluar dari Goa Keramat, kita bisa melewati dinding-dinding karang raksasa. Di bagian dinding tersebut terdapat lukisan-lukisan manusia purba berbentuk tangan, juga gambar berbagai ikan. Pada sejumlah area, kita juga bisa menemukan tulang manusia. Penduduk lokal menyebutkan bahwa tulang tersebut sudah ada sejak zaman dulu, namun tidak ada yang bisa menjelaskan usianya karena mungkin belum ada penelitian yang mendalam.
Puncak kecantikan Misool bisa dilihat dari atas Bukit Harfat. Nama Harfat adalah gabungan dari Harun dan Fatimah. Pak Harun adalah warga setempat yang berinisiatif untuk menyusun jalan menuju puncak bukit agar pengunjung bisa menikmati Misool dari ketinggian.
Perjalanan ke atas cukup melelahkan walau tidak sesulit ketika menuju danau ubur-ubur. Tapi, begitu sampai di puncak, yang kita lihat adalah pemandangan seperti ini…
Atau seperti ini…
Saya rasa, tidak salah kalau teman saya Emil menyebut trip ke Misool ini Magical 🙂
Baca tulisan ke Misool sebelumnya yang dilengkapi tips perjalanan ke sana: Melumer di Perairan Misool
– The Toilet Post
Bawa aku ke Misool kak! Bawa aku kak!!
*mendamba melihat indahnya Indonesia lebih jauh lagi*
Ayo Nat… Mungkin XM suruh bikin trip next year-nya ke ujung Indonesia aja 😀 Seru juga lho! Hahahaha
Hahaha mungkin kalau kantor masih lebih prefer eksplorasi di ‘luar’ sana sih.. Moga-moga ada (berbagai) jalan lain supaya aku bisa eksplor Indonesia lebih jauh! ^^
Reblogged this on Beautiful Oceania.