Halo Om… Ke New York arah mana yah?

Waktu cerita ke salah seorang teman yang pernah sekolah di Amerika Serikat (AS) bahwa saya berencana pergi ke sana, jawaban dia adalah, “Jangan lupa road trip! SIM kita laku kok di U.S.” Saya sangat tertarik, tapi banyak khawatir: Bagaimana kalau nggak biasa nyetir di sisi kiri, bagaimana kalau rambunya sulit dipahami, bagaimana kalau ditilang polisi, bagaimana kalau nyasar, dan bagaimana kalau dicegat psikopat kayak di Texas Chainsaw *beneran kepikiran* Dan setelah dijalani, ternyata teman saya benar, kalau ke AS, jangan lupa sempatkan road trip! Dijamin akan punya pengalaman yang seru sekali. Berikut ini beberapa catatan tips road trip di AS dari saya.

Salah satu jalur yang populer di Great Smoky Mountain, Tennessee

1. Perencanaan jalur road trip

Untuk yang baru pertama road trip, saya menyarankan untuk mulai riset sekitar 2-3 bulan sebelum berangkat. Tujuan dan tempat menginap sebaiknya sudah jelas. Sesuaikan rencana tujuan dengan ketertarikan peserta road trip. Apakah lebih suka melihat pemandangan? Atau lebih wisata budaya? Atau lebih suka ke kota-kota besar? Setelah itu, mulai googling kota yang ingin dikunjungi. Cara paling penting untuk riset adalah dengan bergabung di komunitas roadtrip, bisa coba forum Road Trip America  atau forum di TripAdvisor Road Trip. Para anggota forum di sini sangat membantu untuk memberi saran. Saya bahkan mengubah perencanaan jalur perjalanan awal yang sudah sempat disusun karena menurut mereka perjalanannya akan kurang bisa dinikmati.

2. Waktu

Ada dua hal yang perlu diperhatikan soal waktu, yaitu terkait musim dan jarak waktu roadtrip dengan ketibaan dari tanah air. Ketika musim dingin, beberapa jalan dan taman nasional di AS akan ditutup. Jadi, pastikan jalan yang mau dilewati sedang beroperasi seperti biasa. Kalaupun misalkan dibuka, cek juga apakah memerlukan kendaraan dengan ban khusus. Lalu, sebelum memulai road trip, pastikan ada jarak sekitar 2-3 hari dari waktu ketibaan di AS dari tanah air. Menyetir saat masih jetlag sangat sangat tidak disarankan.

Bisa sewa mobil tua, gaya keren tapi risiko tinggi, kecuali untuk yang jago bawa mobil tua.

3. Pilih-pilih kendaraan

Untuk memesan kendaraan, silakan cek rentalcars.com. Di situ terdapat banyak pilihan persewaan mobil dengan berbagai pilihan mobil. Saran saya, pilih yang automatic, jangan manual. Hal ini akan membantu saat menyetir, kita bisa mengatur kecepatan agar stabil di batas tertentu sehingga tidak akan melanggar aturan. Di AS, kita bisa meminjam mobil di tempat A dan mengembalikannya di tempat B walau kotanya berbeda. Tapi, ada biaya “one-way” yang lumayan mahal, bahkan bisa lebih mahal dari biaya sewa mobil. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan waktu dan budget.

Memasuki New York City yang padat merayap. Tanda aturan lalu-lintas juga ada di badan jalan.

4. Perhatikan rambu, patuh aturan

Ini yang paling penting. Menyetir di AS, menurut saya, jauh lebih mudah daripada di Indonesia. Semua peraturan sudah jelas di rambu-rambu. Kapan kita harus mengurangi kecepatan, batas kecepatan, kapan jalur berubah dari dua jalur menjadi satu jalur. Ikuti semua peraturan dengan baik, dan Insya Allah akan selamat. Seorang teman cerita bahwa dia pernah mengebut superkencang karena jalanan yang kosong. Lalu karena terbaca satelit, dia ditilang polisi, dan harus membayar USD 500. Dia agak beruntung karena kalau kecepatannya naik sedikit lagi, bisa jadi akan dipenjara. Lebih susahnya lagi, hal seperti ini bisa tercatat di visa kita dan kalau sampai kita lupa bayar, berikutnya akan ditolak masuk AS. Setiap negara bagian di AS punya peraturan yang berbeda. Jadi, selalu awas dengan aturan. Kalau tidak yakin, lebih baik bertanya ke visitor center. Misalnya, di jalanan tol Virginia tidak boleh menggunakan bahu jalan kecuali sedang darurat, di NYC kita bisa menggunakan bahu jalan untuk mendahului. Tentang SIM, begini cara membuat SIM Internasional.

Memasuki pedesaan Stanardsville. Di pinggir jalan ada peternakan sapi. Daerah ini sudah tidak dihuni sinyal GPS.

5. GPS wajib, tapi tidak selalu berguna

GPS wajib untuk dipakai. Tanpa GPS, saya jamin akan buta. Sebenarnya Google Map pun sudah cukup, tapi kadang mesin GPS khusus punya keistimewaan memberi tahu tentang aturan batas kecepatan di jalan. Pastikan batere handphone dan GPS bekerja dengan baik dan fully charged. Meski demikian, GPS tidak selalu berguna. Ada juga beberapa wilayah yang tidak tersentuh GPS. Terutama kalau sudah masuk ke desa-desa. Kalau tujuan perjalanan menuju ke desa, jangan lupa tanyakan lebih dulu ke orang di tujuan asal (pihak hostel/ penginapan), apakah GPS berjalan dengan baik, dan kalau tidak, bagaimana cara mencari alamatnya. Mereka biasanya punya teknik menjelaskan alamat yang bagus sehingga jarang kesasar. Sementara itu dulu catatan dari saya, kalau teman-teman ada tambahan, silakan berbagi 😀 *** Foto-foto: Aziz Hasibuan