Tinggal di Stanardsville artinya harus menikmati hidup yang serba-alami. Makanan yang kami konsumsi pun semuanya bersumber dari kebun dan peternakan tempat saya dan teman-teman tinggal.
Ketika tiba di Cair Paravel, nama peternakan tempat kami tinggal, sebuah keranjang rotan berisikan berbagai macam bahan makanan sudah siap menyambut. Isinya mulai dari sayuran segar yang baru dipetik, roti dan muffin yang dibuat sendiri oleh Martha (dan masih hangat!), pasta dari bayam, ayam segar yang hidup dari makanan organik, plus berbagai bahan dapur. Kami harus masak sendiri!
Saat hari mulai gelap, aktivitas yang paling seru dilakukan jelas membuat barbeque. Kami memasak di dek di depan mobil Airstream tempat kami menginap. Dek ini menghadap langsung ke jajaran hutan pinus. Karena cuaca agak dingin, kami juga menyalakan perapian outdoor.
Coba bayangkan perpaduan hawa sejuk beratap langit, wangi pinus, perapian, dan makanan serba alami. Malam sepi itu jadi sedap sekali. (*)
(Seperti ditulis di harian Jawa Pos, Sabtu 25 Juli 2015)
Ingin tulisanmu dimuat di Jawa Pos? Submit tulisan minimum 500 kata dengan foto-foto dan tips perjalanan menarik. Cerita yang unik akan dimuat di halaman Traveling Jawa Pos yang terbit setiap Sabtu. Kirim ke traveling@jawapos.co.id beserta nama, nomor telepon, dan kartu identitas diri.
Tulisan sebelumnya:
Pingback: Menjadi Legal Alien di Stanardsville | Casual Hopper